Pernah merasa berhak marah terhadap seseorang? Pasti pernah, bahkan mungkin sering. Padahal kalau dipikir apa hak kita? Dia bukan siapa – siapa kita, dan kita juga bukan siapa – siapanya dia. Saudara? Adik? Kakak? Orang tua? Bukan! Semuanya bukan. Dia hanya seseorang yang dengan bodohnya kita sebut pacar.
Cih, pacar? Makanan apa itu? Tapi terkadang karena kata yang cuma 5 huruf itulah kita menjadi egois. Menjadi merasa punya hak untuk marah. Untuk sebal atau kesal apabila ada hal – hal tentangnya yang tidak kita setujui.
Jhahaha. . . Harusnya kita mentertawakan keluguan kita sendiri. Atau mungkin itu bisa dibilang kedangkalan cara berfikir. Betapa lucunya seseorang yang baru saling kenal merasa berhak mengatur hidup bahkan memarahi orang yang BUKAN SIAPA – SIAPA itu. Konyol!
Sebenarnya disadari atau tidak, hal itu hanya menambah beban fikiran kita saja. Keegoisan untuk ingin mencampuri atau menginginkan dia mau menuruti apa yang kita inginkan hanya menambah daftar kekesalan. Syukur – syukur orangnya nyadar, lah kalau tidak? Nyempit – nyempitin rongga dada sendiri. Bikin sesak nafas.
Nah, coretan ini ku buat sekedar untuk melampiaskan kekesalan akibat keEGOISAN itu tadi. Namun kadang jadi orang EGOIS yang BEGO itu LUCU juga.
Meelcely's Blog 